Kamis, 01 Juni 2017

inkompatibilitas



LAPORAN PRAKTIKUM
INKOMPATIBILITAS 

 
Gambar terkait



OLEH :

Nama         : Sepri Dwi Arista
Kelas          : G.2 Farmasi
NIM            : F201601092
Kelompok : III/ Batch A

PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2017













I.     Landasan Teori
     Inkompatibilitas adalah pencampuran antara dua reaksiatau lebih antara obat-obatan yang menimbulkan ketidak cocokan atau ketidak sesuaian. Inkompatibilitas biasa dikenal dengan OTT ( obat tak tercampur ) pada sediaan cair biasanya terjadi inkompatibilitas secara fisika atau kimia tergantung pada larutan tersebut ( Syamsuni, 2006 ).
     Inkompatibilitas terbagi atas dua yaitu inkompatibilitas fisika dan inkompatibilitas kimia ( Pusmarani, 2017 ) :
a.    Inkompatibilitas fisika
        Inkompatibilitas fisika adalah terjadinya perubahan-perubahan yang tidak di inginkan pada percampuran obat dua atau lebih tanpa ada perubahan susunan kimianya. Beberapa contoh inkompatibilitas fisika yaitu :
-       Tdak dapat larut ( serbuk dalam cairan ) atau tidak dapat campur ( cairan dalam cairan ) dua sediaan contoh serbuk golongan sulfur sukar larut dalam air sehingga akan mengendap, minyak ikan ( Oleum Iecoris Aselli ) tidak dapat campur dengan air
-       Peristiwa adsorbsi contohnya ekstrak belladon dengan bolus alba, ekstrak belladon indeks karena diabsorbsi oleh bolus alba
-       Meleleh atau menjadi lembab ( liquifaction ) karena adanya penurunan titik lebur, penurunan tekanan uap relati atau bebasnya air hablur. Contohnya menthol dicampur campor akan menyebabkan penurunan titik lebur sehingga serbuk menjadi lembek. Kalii bromidi dan Natrii iodida akan menyebabkan penurunan tekanan uap relatif sehingga campuran serbuk menjadi basah. Campuran magnesii sulfat dan natrii sulfat akan membentuk garam rangkap dengan bebasnya air hablur dari magnesii dan natrii sulfat.
-       Pracipitation Obat dalam pelarutnya  kemudian ditambahakan pelarut lain yang tidak larut maka pelarut ini akan mendesak pelarut sehingga terjadi pengendapan (senyawa asal).
b.    Inkompatibilitas kimia
        Inkompatibilitas kimia adalah perubahan-perubahan yang terjadi karena timbulnya reaksi-reaksi kimia pada waktu mencampurkan bahan-bahan obat. Beberapa contoh inkompatibilitas kimia:
1.    Terbentuknya endapan yang tidak larut (senyawa baru)
Contoh: AgNO3+HCl               AgCl+HNO3 (Perak klorida mengendap)
2.    Kekeruhan
3.    Terurainya obat
4.    Reaksi asam-basa
5.    Reaksi oksidasi-reduksi
Contoh: adrenalin jika terkena cahaya menjadi adrenokrom(berwarna merah) sehingga ampul adrenalin harus kedap cahaya/dibungkus kertas karbon.
6.    Reaksi ysng menghasilkan perubahan warna
7.    Tak tercampurkannya dengan sediaan galenika
8.    Perubahan stabilitas dalam larutan
Contoh: rusaknya sistem emulsi pada cream dengan penambahan asam salisilat hidrolisis.
9.    Timbulnya gas.

























II.      MATERI PRAKTIKUM
a.      Menyalin Resep
Dr. Herniati
SIP: 2890/SIP/2010
Jl. Farmasiana no. 10 Kendari
Telepon: 12345
                                    Kendari, 20 November 2015
         R/  Zink sulfat                    0,40
               Na biborat                      1
Aquadest                 ad 1000
S. collyrium
Pro: Andi (10 th)

Singkatan dalam resep yaitu ( Syamsuni, 2007 ) :
-          R/               : recipe           : ambillah
-          ad               :                      : sampai
-          S                : signa             : tandai
-          Collyrium  : collyrium      : cuci mata
-          Pro             : pronum         : untuk








b. Skrinning Resep dan Solusi
- skrining administrasi
Bagian Resep
Kelengkapan
Ada
Tidak Ada
Keterangan
Inscriptio
Nama dokter
SIP
Alamat Dokter

No Telp/Hp
Tempat dan tanggal resep
ü     
ü     

ü     



ü     







Dr. Herniati
2890/SIP/2010
Jl. Farmasiana no 10 kendari
12345
Kendari, 20 November 2015
Praescriptio
Nama dan jumlah obat



Bentuk sediaan obat
ü     

ü     

Zinci sulfat o,40 g
Asam borat 1 g
Aquadest ad 1000
Collyrium
Signature
Nama pasien
Umur pasien
Alamat pasien
No telp/hp
Aturan pakai
ü     
ü     


ü     




-

Andi
10 tahun
Tidak tercantum
Tidak tercantum
S. collyrium
Subcriptio
Paraf/ tanda tangan dokter

-
Tidak tercantum



-          



















Skrining farmasetik
Bentuk bahan obat dalam resep yaitu zink sulfat 0,40 g, natrium biborat 1 g, dan aquadest ad 1000 ml. Resep ini dibuat dalam bentuk collyrium ( obat cuci mata ). Dalam resesp terjadi inkompatibilitasantara zink sulfat dan asam borat. Sehingga solusinya dari kedua bahan obat ini harus digerus dalam mortir terpisah. Resep dbuat dalam bentuk obat cuci mata untuk memudahkan pasien dalam menggunakannya.


















III.   URAIAN BAHAN
1.    Aquadest ( FI Edisi III:96 )
Nama resmi       : Aqua destillata
Nama lain         : Air suling
Berat molekul   : 18,09
Pemerian           : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
                             mempunyai rasa
Penyimpanan    : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat              : Zat tambahan ( pelarut )

2.    Asam borat ( FI Edisi III:49)
Nama resmi       : Acidum boricum
Nama lain          : Asam borat
Pemerian           : Hablur, serbuk hablur putih atau sisik mengkilap tidak
                             berwarna,   kasar tidak berbau, rasa agak asam dan
                             pahitkemudian manis.
Kelarutan          : Larut dalam 20 bagian air, dalam 3 bagian air
                            mendidih, dalam 16 bagian etanol ( 955 ) p dan dalam
                            5 bagian gliserol P
Penyimpanan    : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat              : Antiseptikum ekstern

3.    Zinci ulfat ( FI Edisi III:637 )
Nama resmi              : Zinci sulfas
Nama lain                 : Seng sulfat
Pemerian                  : Hablur transparan atau serbuk hablur tidak
                                   berwarna, tidak  berbau, rasa pahit sepat dan
                                    mirip logam sedikit merapuh
Kelarutan                 : Sangat mudah larut dalam air, praktis tidak larut                                
                                   dalam etanol    ( 95% ) p, mudah larut dalam
                                    gliserol p
Penyimpanan           : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat                     : Adstringen
Indikasi                    : Mengurangi iritasi mata ringan akibat kemerahan
                                   dan rasa  tidak nyaman





IV.        PERHITUNGAN DOSIS
-
V.           PENIMBANGAN BAHAN
1.      Seng sulfat       0,40 g
2.      Asam borat      1 g
3.      Aquadest ad    1000 ml


No
Nama obat
Jumlah mg/g/ml/l
1
Seng sulfat
0,40 g
2
Asam borat
1 g
3
Aquadest
1000 ml


















VI.   PROSEDUR KERJA ( Anonim, 2017 )
1.    Disiapkan alat dan bahan
2.    Ditimbang bahan sesuai dengan perhitungan
3.    Dimasukka seng sulfat 0,40 g kedalam mortir I digerus ad homogen
4.    Dimasukkan asam borat 1 g kedalam mortir II, dilarutkan dengan sedikit aquadest
5.    Dimasukkan campurab bahan mortir I kedalam mortir II, digerus ad homogen
6.    Dimasukkan kedalam wadah dan dicukupkan volumenya ad 1000 ml aquadest
7.    Diberi etiket biru dan dibersihkan alat yang telah digunakan














VII. COPY RESEP
APOTEK MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H. Nasution 637 Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani, S.farm., M.Sc., Apt
NO SIPA : 15/DKK/2015/001
 

Tgl. 20/11/2015
COPY RESEP
  No                       : 09
  Dari dokter          : dr Herniati
  Dibuat tanggal     : 20 November 2015
  Ditulis tanggal     : 20 November 2015
  Pro                       : Andi ( 10 tahun )
   R/ Zinci sulfat     0,40 g
        Asam borat      1    g
        Aquadest     ad 1000 ml
        S. Collyrium
                                                         det         



Cap
Apotek
Kendari, 20/10/2015
                                                                        PCC



                                                                         Apoteker




VIII.  ETIKET
APOTEK MANDALA WALUYA FARMA
Jl.A.H.Nasution G37, Kota Kendari
Apoteker : Jastria Pusmarani, M.Sc.,Apt
No. SIPA : 15/DKK/V/2015/001
        No. 09                                         Tgl. 20/11/20115
        Nama             : Andi  ( 10 th )

                                                              
        OBAT CUCI MATA
            OBAT LUAR






























IX.   PEMBAHASAN
 Pada praktikum atau percobaan kali ini dilakukan pembuatan obatdalam bentuk collyrium atau obat cuci mata yang ditujukan untuk pemakaian luar. Dimana collyrium adalah larutan steril dan jernih yang digunakan untuk mencuci mata ( Syamsuni, 2007 ). Tujuan dibuat dalam bentuk collyrium untuk memudahkan pasien dal menggunakannya. Adapun bahan obat yang digunakan yaitu zink sulfat 0,40 g, asam borat 1 g, dan aquadest ad 1000 ml.
Adapun yang dilakukan pertama yaitu menimbang bahan sesuai dengan perhitungan. Selanjutnya dimasukkan zink sulfat 0,40 g kedalam mortir I dan di gerus ad homogen. Kemudian dimasukan asam borat 1 g kedalam mortir II dan dilarutkan dengan sedikit aquadest. Dimasukka campuran mortir I kedalam mortir II dan digerus sampai homogen. Dimasukkan kedalam wadah dan dicukupkan volumenya sampai 1000 ml aquadest dan diberi etket biru.
Adapun khasiat dari bahan obat yaitu zink sulfat berkasiat sebagai adstringen dengan indikasi mengurangi iritasi mata ringan akibat kemerahan dan rasa tidak nyaman, asam borat berkhasiat sebagai antiseptikum ekstern dengan indikasi , dan aquadest sebagai pelarutnya.
Dalam resep ini terjadi inkompatibilitas. Adapun bahan yang mengalamai inkompatibilitas yaitu asam borat dan zink sulfat. Dimana jika kedua bahan ini digerus bersamaan dalam satu mortir maka sediaan akan menjadi keruh ( inkompatibilitas fisika ). Sehingga solusinya antara asam borat dan zink sulfat digerus terpisah.
Resep ini ditujukan kepada pasien kepada Andi ( 10 tahun ). Dari resep dapat diketahui bahawa pasien menderita iritasi ringan pada matanya. Sehingga dibuatkan obat cuci mata untuk mengurangi atau menyembuhkan iritasi ringan pada mata pasien tersebut.





DAFTAR PUSTAKA
Anief, Mohammad, 1993. Farmasetika. Universitas Gajah Mada Press:  Yogyakarta
Anonim, 2017. Petunjuk Praktikum Farmasetika II. Stikes Mandala Waluya : Kendari
Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta
IAI, 2015. Informasi Spesialis Obat Indonesia volume 49. PT ISFI penerbit: Jakarta

Syamsuni, 2007. Ilmu Resep EGC: Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar